Sebagai trainee
yang belum memiliki jatah cuti, long
weekend ini merupakan waktu yang cocok banget untuk berlibur. Yeeeiiiii ^^
Untuk liburan kali ini, kami – saya dan Mama
– memilih Melaka. Bukan hanya liburan saja sih, sambilan menemani Mama berobat
ke sin she. Bagi saya yang belum pernah ke Melaka, tentu saja saya sangat
tertarik dan bersemangat. Setelah tiket berada di tangan, langsung browsing tempat wisata dan kuliner yang
direkomendasikan.
Kami berangkat 5 6 Mei 2016 setelah
pesawat delayed selama hampir 4 jam.
Agenda kami pun molor. Tiket yang kami beli tidak langsung jurusan Melaka
karena tidak ada rutenya. Jadi kami mendarat di KLIA2 dulu.
Rencananya kami akan naik bus jadwal terakhir, yaitu pukul satu dini hari. Tapi
karena penerbangan ditunda, sesampainya di bandara saja sudah pukul dua lewat,
jadi sudah tidak ada bus lagi. Bus paling awal baru akan berangkat pada pukul
06:30 tujuan Melaka Sentral. Kami tidak turun di Melaka Sentral, melainkan di
Mahkota Medical Centre (MMC). Bus paling awal jadwalnya pukul 07:30. Jadilah
kami membeli tiket pukul 07:30.
Agak lega karena tiket sudah di tangan, kami
mencoba beristirahat. Melihat banyaknya penumpang yang tertidur pulas di kursi
yang agak melengkung bentuknya membuat saya dan Mama ikutan mencoba. Ternyata
gagal total. Mungkin karena tidak terbiasa kali ya. Karena tidak menemukan
posisi yang nyaman, tidur juga hanya bisa tidur- tidur ayam, sekitar pukul lima
kami memutuskan untuk naik ke lantai 3, duduk dan menikmati minuman cokelat
hangat di Seven Eleven.
Sevel – Seven
Eleven – di KLIA2 cukup bersih.
Tak lama penumpang mulai berdatangan ke minimarket itu. Saya memutuskan untuk
mencari tempat nongkrong lain. Pilihan jatuh pada Mc Café yang berhasil bikin
Mama terlelap begitu duduk di sofanya.
Penantian bus terasa lama. Untuk tujuan
Melaka, kami memilih Starmart. Satu tiket harganya RM 25.00 sekali jalan. Pukul
07:15 waktu setempat, bus sudah terparkir dengan manis di peronnya. Seneng
banget ya, akhirnya bisa istirahat juga.
Bus Starmart Express, Peron A1 |
Welcome
to Melaka ^^
Saya segera mengubungi pihak hotel setelah
sampai di rumah sakit. Di ketentuan booking,
waktu check in pukul 14:00. Untungnya
pemilik hotel mengizinkan kami untuk check
in sebelum jam dua siang.
Saya dan Mama lewat jalan di belakang rumah
sakit, yang dekat dengan Hotel Estadia. Dari Jalan Melaka Raya 1, kami naik
taksi menuju Hotel Hong, Jalan Masjid, Kampung Hulu. Tidak terlalu mahal, RM 15
sekali jalan. Enaknya di sini, taksinya tidak sembarangan mematok harga. Jadi begitu
driver bilang harganya segitu, tidak
bisa ditawar lagi. Pengalaman baru sih, secara biasa naik bus. Karena di sini
jarang nampak bus seperti Rapid di Penang dan KL, maka kami memilih naik taksi
untuk menghemat waktu.
Setelah menunggu hampir satu jam – karena
tamu hotel belum check out dan kamar
harus dibersihkan – kami bisa masuk ke kamar. Kamarnya saya pesan melalui
internet dan hotelnya bersih. Stafnya juga ramah. Kalian bakal dikasih peta dan
direkomendasikan tempat- tempat menarik. Pas saya bilang mau ke kedai obat di
Lorong Bukit Cina, uncle yang lagi
jaga langsung dengan semangat memberitahu saya jalan pintas menuju ke sana, tak
lupa lokasi- lokasi tempat makan yang ada di perjalanan menuju ke sana.
sambil menunggu kamar dibersihkan, tamu boleh duduk dulu di sofa yang disediakan |
mau ngeteh, ngopi, sudah disediakan |
nggak foto kasurnya lagi berhubung sudah langsung penuh sama bawaan :p |
Di sepanjang perjalanan, saya melihat banyak
mural yang menghiasi tembok rumah. Cantik- cantik dan khas Melaka banget.
Saya dan Mama mencari makan dulu, berhubung
perut hanya diisi dengan roti yang dibawa dari Medan, jadinya sudah minta
diisi. Kami masuk ke salah satu rumah makan yang menjual chinese food. Seperti biasa saya memesan nasi goreng. Warnanya begitu
menarik dan harganya juga tidak mahal, hanya RM 5.00 per porsi.
PS : non- halal |
Setelah perut kenyang, kami melanjutkan
perjalanan. Teriknya luar biasa. Ditambah lagi payung ketinggalan di hotel,
lengkap sudah. Mungkin lebih panas di sini daripada di Medan. Kedai obat belum
terlalu ramai saat kami sampai. Selanjutnya bisa ditebak, sambil menunggu Mama
diurut, saya ketiduran. Bacaan di Ijak pun tidak mempan.
Selesai ngurut, saatnya menjelejah Melaka *bahasanya*
Kami memutuskan untuk menginap satu malam
lagi di Hotel Hong, jadi kami nge-mall
dulu baru besoknya jalan- jalan ke situs sejarah. Dari kedai obat jalan sedikit
ke keramaian, naik taksi dari sana ke Dataran Pahlawan harganya RM 10.
Pusat perbelanjaan seru di kota Melaka
terletak di Dataran Pahlawan. Ada Dataran Pahlawan Melaka Megamall, Mahkota
Parade, Hatten Square. Mallnya cukup simple.
Kami ke Mahkota Parade dulu karena saya
mencari toko kue bernama Nadeje yang terkenal karena mille crepe nya. Cukup lama kami muter- muter itu lantai dasar tapi
nggak ketemu tokonya. Ada satpam yang ditanyain malah dengan santai jawab
enggak tahu padahal peta mall di
depan kami rupanya.
lihat dari uar tampak sepi, tapi di dalam full semua |
Mille Crepe Tiramisu dan Original (RM 12.60/slice) |
Rupanya Nadeje ada di pojok gedung, letaknya
agak di luar, jadi kalau keliling dari dalam gedung tidak tampak. Bier eksis,
saya langsung pesan dua potong dengan rasa Original dan Tiramisu. Kalau menurut
saya agak manis (mungkin karena lapisannya banyak), tapi Mama suka yang
Tiramisu. Enak kata Mama. Puas menikmati kue yang terkenal itu, kami
melanjutkan acara keliling mall.
Saat menikmati Sunset di Dataran Pahlawan, rasanya panas- panasan tadi siang jadi ga
berasa. Dataran Pahlawan segera menjadi salah satu lokasi favorit saya karena view matahari terbenamnya yang bikin
meleleh.
Berkunjung ke Melaka belum lengkap rasanya
kalau malam harinya teman- teman tidak pergi ke pasar malam yang ramai di
Jonker Walk. Saya kurang beruntung malam itu karena kamera saya lowbat setelah seharian digunakan untuk
jepret ini itu. Tapi percayalah, di sana teman- teman bakal lapar mata. Banyak suvenir
menarik yang dijual di sana. Saya sarankan teman- teman agar datang pada akhir
pekan (Jumat, Sabtu, atau pun Minggu) karena ramainya baru pada hari- hari itu.
Pas saya ke sana juga sedang ngetren DOTS
ya. Di mana- mana diputar soundtracknya.
Kami tidak jadi kalap karena tidak membeli
bagasi. Jadinya hanya bisa cuci mata. He he.. Untuk kulinernya – jujur – tidak
semua cetar. Tapi dalam postingan ini, kalau ada foto makanan yang muncul,
berarti itu saya rekomendasikan ^^
Lapak Kuih Lobak yang selalu ramai |
Radish cake with Egg (RM 4.50) |
Dari Hotel Hong ke Jonker Walk cukup dekat, jadi kami jalan kaki saja. Waktu juga sudah cukup malam, jadi kami memutuskan kembali ke hotel. Tak terasa hari pertama di Melaka pun berlalu. Lanjut ke bahagian dua ya J
Be First to Post Comment !
Post a Comment